Enam tahun sudah. Bisa dibilang tahun depan Bebi bakal mulai pakai seragam putih merah dan tiap pagi berangkat sekolah penuh semangat. Tapi Bebi bukan manusia, jadi tentu saja itu hanya angan.

Dari nomor member yang saya dapat, saya bergabung dalam keluarga BBI di Februari 2015. Nggak terasa ternyata sudah cukup lama berlalu. Sejujurnya, sampai detik ini saya nggak merasa jadi blogger buku yang makin kece sih dan saya tahu kenapa. Yah gimana mau makin kece kalau nggak diseriusin ya *menggelundung*

Namun, selama sekitar 2 tahun lebih ini ... BBI jelas menjadi sesuatu yang sangatsangatsangat berarti dalam hidup saya.
Saya masih ingat pertama kali gabung BBI itu yah nggak ada yang saya kenal. Bahkan aslinya saya itu jarang berinteraksi sama banyak blogger
alasannya antara malu sama males. Lupa juga alasan kenapa mau gabung BBI dan siapa yang bikin saya pengin gabung. Yang jelas bahagia pas surel dibalas sama BBI dan dapat nomor member.

Lalu, lupa juga mulainya dari mana dan gimana bisa ceritanya nih, saya ikut kopdar BBI Jogja. Hari itu sekitar pukul 10 gitu di Kalimilk Jakal. Eh tunggu! Saya tahu ada kopdar karena (katanya) mau rekam sesuatu gitu dalam rangka ultah BBI. Iya! Itu awal mula saya berinteraksi sama member BBI Joglosemar. Yah, sekitar dua tahun di waktu-waktu ini berarti ya saya mulai kenal sama mereka XD

Di kopdar itu saya bertemu Mbak Desty (berserta suami dan anaknya yang unyu), Mbak Dhila dan Mas Arif, Mbak Azmi, Mbak Oky (yang sekarang udah gendong baby edgar yang kiyut), Mas Dion, terus ... siapa lagi ya lupa hahahaha.

Habis itu saya mulai gabung di grup WA BBI Joglosemar (yang namanya ajaib) dan berkenalan sama yang lain-lain. Mbak Vina, Mbak Lulu, Kang Opan, Raafi, Mbak Lila, Mbak Cindy, Mas Tezar, Mas Steven, Mbak Esti, Mbak Rien, Mbak Bzee, Mbak Sulis, Mbak Ina, dll yang kebanyakan kalau ditulisin satu-satu padahal aslinya ga hapal aja.

Semakin lama, semakin banyak yang saya kenal dan jadi teman mengobrol di grup. Bahkan mereka yang bukan member BBI Joglo pun mulai jadi rekan yang akrab, misalnya Mbak Opat, ABO, Eka, Riko, Nina, dkk. Menurut saya pribadi, ketimbang bahagia dapat buntelan buku atau tawaran jadi host blogtour, kenal sama mereka ini adalah hal paling membahagiakan selama gabung BBI. :")

Kalau dukanya... apa yah. BBI itu saya temukan ketika saya mulai meninggalkan kesibukan organisasi di kampus dan ketika saya enggan bergabung dalam komunitas yang menuntut perhatian penuh. Yah bilang aja komunitas hobi yang lebih banyak suka-sukanya (meski kayaknya kalau buat pengurus banyak dukanya ya :'( *pelukin pengurus BBI yang kece abis satu-satu*).

Engg terus nulis apa lagi ya...

Oh iya, berhubung makin banyak kenal sama member BBI, makin kenal juga sama pengurus BBI dan makin sering dengar soal, yah, macam-macam. Aslinya sih pengin bantu gitu, cuma tangan masih penuh sampai sekarang. Jadi ini masih cuma sebatas niat doang. Maafkan daku :(

Kalau keinginan buat BBI di tahun ke-6 ini sih aslinya nggak ada yang spektakuler. Habis semakin lama semakin banyak anggotanya, dan saya pikir banyak yang merasa BBI ini semacam komunitas suka-suka(?) kayak saya, belum lagi kalau melihat tren dan mode *emang baju* yang ada, rasanya BBI ada saja sudah cukup.

Tentu bakal lebih asik kalau setiap member bisa berkenalan dengan satu sama lain lebih banyak, tapi anggotanya nggak cuma sepuluh-dua puluh dan lokasinya terpencah entah ke mana juga kan yah. Apalagi kalau ada agenda offline yang besar. Tapi lagi-lagi saya pikir siapa yang bakal ngurusin? Semua anggota BBI punya kesibukan macam-macam, entah sekolah, kerja, kuliah, ngurusin keluarga, bisnis, belajar, dll yang ga habis-habis. Jadi, diskusi di grup fb atau event-event seru dari divisi event BBI saya rasa sudah lebih dari cukup untuk mengeratkan komunitas ini.

Yang jelas, semoga saja BBI bisa terus menjadi wadah yang menyebarkan virus literasi di Indonesia. :D