A Thing Called Us: Penantian dan Perasaan Cinta Tiga Sahabat (+GIVEAWAY)

Judul: A Thing Called Us
Penulis: Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Tebal: 290 halaman

Shun, Kotoha, dan Shiji. Ketiganya teman sepermainan sejak kecil. Ketiganya bahkan meninggalkan desa bersama dan menetap di Tokyo. Ketiganya sudah seperti keluarga yang dekat dan erat.

Sampai suatu hari Shinji menghilang. Hanya menyisaka  Kotoha dan perasaan cinta gadis itu pada Shiji. Juga Shun yang selama ini menyimpan rasa pada Kotoha.

Lima tahun sudah Shinji tidak ada di antara Shun dan Kotoha. Namun, kehidupan keduanya masih seperti Shinji akan kembali. Kotoha menanti Shinji dan Shun menemani Kotoha menanti Shinji.

Inilah kisah tiga sahabat yang rumit dan menyesakkan.

Friendzone

Sedari blurb, pembaca akan langsung mendapatkan fakta bahwa A Thing Called Us mengangkat tema friendzone. Kisah persahabatan memang umumnya diramu menjadi kisah cinta. Dan novel ini langsung menunjukkan dari awal akan membahas perasaan cinta di antara sahabat.

Begitu mulai membaca, pembaca akan langsung diajak berkenalan dengan Shun. Dia adalah tokoh utama lelaki dalam novel ini. Dan sejak awal Shun akan membuat pembaca bersimpati, bersedih, merasa sangat kasihan padanya. Juga merasa betapa bodoh seorang Shun.
"Kau tahu kan kalau demi dirimu, aku rela melakukan apa saja?" (h. 6)
Setelah Shun, pembaca lalu berkenalan dengan Kotoha. Sang gadis di antara Shun dan Shinji. Saya pribadi ... langsung tidak suka dengan Kotoha. Gadis itu tahu bagaimana perasaan Shun padanya tapi dia tidak menerima atau menolaknya. Kotoha tahu dia bersikap jahat pada Shun tapi dia tetap seperti itu sejak Shinji menghilang.
Dia tidak ingin mengatakan tidak, tidak ingin melarang Shun mencintai dirinya, karena dia... karena dia perlu merasa dicintai, diterima, dan diperhatikan. (h. 37)
Begitulah. Sejak awal saya mengasihani Shun yang bodoh dan memendam sebal pada Kotoha yang begitu tega. Namun, semakin banyak membaca, saya semakin tahu bahwa hubungan mereka tidak sesederhana itu. Persahabatan Shun, Kotoha, dan Shinji tidak sesederhana itu. Perasaan, kehidupan, masa lalu, keluarga ketiga sahabat ini jauh lebih rumit dari yang saya kira di awal. Alasan Shun tidak melepas Kotoha selama ini bukan hanya karena perasaannya semata. Shun punya keterikatan dengan Shinji, sedalam keterikatan Kotoha dengan Shinji.

Shun dan Kotoha, keduanya masing-masing terus mengikat diri mereka. Terus hidup di masa lalu. Terus menyiksa diri dalam lingkaran yang sama selama bertahun-tahun.

Friendzone dalam A Thing Called Us lebih rumit dari yang saya perkirakan.

Karakter-Karakter Lain

Selain keduanya dan Shinji, sebenarnya novel ini punya karakter heroine lain. Aki namanya. Aki adalah gadis yang sederhana, simpel, dan supel. Ketika membaca novel ini, porsi cerita Aki semacam sebanyak Kotoha juga.

Gadis ini muncul dalam hidup Shun, sebagai rekan kerja. Lalu juga muncul dalam hidup Kotoha. Aki masuk dan membuat keseimbangan yang dijaga Shun dan Kotoha selama lima tahun sejak kepergian Shinji goyah.

Dia meledak-ledak dan begitu baik hati dan berusaha menolong Shun yang selalu terlihat dirundung duka. Dia membawa aura ceria dalam novel yang kelewat menyesakkan ini. Aki adalah karakter favorit saya. Meski dia terlalu suka ikut campur.

Satu lagi karakter cukup penting adalah Hayato. Hayato adalah atasan Aki. Meski awalnya hanya tampak sekali lalu, dia pada akhirnya membuat A Thing Called Us semakin melaju.

Begitulah. Empat nama ini adalah nama-nama penting yang menjalin kisah A Thing Called Us.

Tentang Pilihan dan Kebahagiaan

Saya memang bilang kisah persahabatan Shun, Kotoha, dan Shinji jelas lebih rumit dari yang terlihat. Namun, sejujurnya, bisa jadi kisah mereka dan alasan-alasan yang membuat segala konflik tercipta sangat-sangat sederhana. Kondisi, masa lalu, dan latar kehidupan ketiganyalah yang membuat segalanya rumit. Mereka punya cerita yang kompleks di masa lalu. Latar yang membuat karakter mereka semakin hidup. Lagi pula, bukankah memang manusia yang memperumit segalanya?

Shun dan Kotoha hanya terus terjebak. Dan alasan mereka sangat mudah dipahami, mereka tidak ingin melupakan Shinji oleh sebab itu mereka masih menanti. Mereka masih terikat pada kenangan.
"Masalah hati tidak akan selesai meskipun kalian mengundang simpati orang lain, dan bersikap menyedihkan." (h. 134)
Makanya separuh awal novel ini sangat menyedihkan dan menyesakkan. Ditambah dengan gaya menulisnya yang lambat, novel ini terasa semakin menyesakkan.

Novel ini mengajarkan bahwa pilihan terkadang sangat berat, tapi harus dilakukan demi diri kita sendiri. Demi kebahagiaan diri kita.
"Meninggalkan orang yang menjadi racun dalam hidupmu bukanlah tindakan kejam." (h. 227)
Cita Rasa Jepang

Novel ini ditulis oleh penulis lokal, tetapi bukunya sangat Jepang. Bukan, bukan sekadar dari nama karakternya, tapi juga dari hal-hal lain.

A Thing Called Us punya pace yang lambat, sesuatu yang menjadi ciri khas novel Jepang. Buku ini sendiri ditulis dari sudut orang ketiga. Meski demikian, sudut ini semacam berganti-ganti antara semua karakter. Tentunya masih POV orang ketiga tapi ada yang berbeda ketika orang ketiganya adalah Aki atau Shun atau Kotoha atau yang lain. Ada nama-nama panggilan yang berbeda.

Beberapa percakapan juga seperti yang ada pada novel Jepang, tanpa keterangan panjang lebar soal siapa yang berbicara. Dan gaya bercakapnya juga sangat Jepang.

Penulis tidak membutuhkan nama-nama fancy, merek Jepang, bahasa Jepang, dkk yang bertabur banyak sepanjang buku untuk membangun nuansa Jepang di novel ini.

Saya salut sekali! Habis gaya bercerita novel ini beda dengan novel penulis yang sebelumnya pernah saya baca, Sayap-Sayap Kecil.

Nah, hal ini memang sangat saya kagumi, tapi sekaligus juga membuat saya meringis. Gaya penulisan POV orang ketiga yang suka berubah-ubah (tapi tidak ada suara yang cukup membedakan karena bukan suara 'aku' karakter) membuat saya lambat mengenal karakter-karakternya. Lebih lagi karakternya ternyata tidak sedikit.

Btw novel Jepang juga sering bikin gini. Jadi sebenarnya ya tetap salut sama penulis sih karena nggak terasa novel lokal berlatar tempelan Jepang.

Meski demikian, saya merasa perkembangan karakter-karakternya terlalu ... cepat? Apalagi Kotoha. Saya kurang merasakan gejolak dalam jiwanya ketika dia mengambil keputusan di awal. Titik di mana karakter-karakter dalam novel ini berubah memang terasa, khususnya Shun dan Aki. Hanya saja untuk Kotoha terkesan terlalu buru-buru dan mendadak. Entahlah, saya hanya merasa kurang sesuatu sebelum hal 'itu'. Yah meski akhirnya karakter Kotoha tetap masih berkembang sampai akhir sih.

Terakhir

Secara keseluruhan, saya sangat suka dengan novel ini. Memuaskan!

Kisahnya tidak sesederhana novel friendzone pada umumnya. Romance-nya pun tidak terkesan dipaksakan, mengalir dengan baik. Selain itu, setiap karakter punya latar yang baik dan membuat perkembangan masing-masing karakter memuaskan.

Dan utamanya, saya suka pesan yang dibawa novel ini. Kitalah yang menentukan kebahagiaan kita. Juga hal dalam kutipan ini.
"Ada segelintir orang yang tidak bisa ditolong karena mereka tidak mau ditolong." (h. 241)
Sangat direkomendasikan bagi kamu yang suka kisah persahabatan tapi mengharapkan akhir yang membahagiakan dan memuaskan. Juga bagi kamu yang masih terjebak dengan masa lalu. Siapa tahu kisah Shun dan Kotoha bisa membantumu untuk melangkah.

Selamat membaca!

((Btw lagi-lagi reviewnya panjang ya huhu. Semoga kamu nggak bosan.))



GIVEAWAY


Nah seperti yang tertera di judul, saya bakal membagikan SATU eks A Thing Called Us untuk satu orang yang beruntung.
[UPDATE]
Selamat kepada Rahma (IG @ra_ra_rakhma_ma_ma) sebagai pemenang!

Caranya mudah banget!

Cukup tinggalkan komentar berupa nama dan domisili di postingan ini.

Untuk mendapat kesempatan lebih besar menang, kamu bisa memenuhi syarat-syarat ini juga. Ingat, syarat ini TIDAK WAJIB dilakukan ya.
  1. (+1) Follow twitter atau instagram @penerbitharu
  2. (+1) Follow twitter penulis @konstantin0609 atau instagram penulis @konstantin999
  3. (+1) Follow twitter saya @missfiore_ dan/atau instagram saya di @missfioree
  4. (+2) Tinggalkan komentar tentang review ini di kolom komentar bersama data yang diminta. NOTE: Review ini NO SPOILER. Jadi nggak perlu khawatir buat bacanya. πŸ˜…
  5. (+2) Share info giveaway ini di twitter atau instagram dengan tagar #ATCUGiveaway. TIDAK PERLU tag/mention siapapun.
Bila kamu mengikuti akun penerbit/penulis/saya entah via twitter atau instagram, tolong cantumkan username juga di kolom komentar ya. Oya tolong akunnya jangan digembok selama periode ya. Butuh untuk pengecekan, ehehe.

Giveaway berlangsung dari tanggal 14 sampai dengan 20 Oktober. Pemenang akan diumumkan maksimal tiga hari setelah ditutup.

Terakhir, jangan lupa berdoa! :)

Share:

58 comments

  1. Waah! Terima kasih, Wardah untuk reviewnya. Kritiknya juga sudah diterima dengan baik. Semoga yang selanjutnya bisa lebih baik dari ini ya. Namun demikian, semoga tetap suka dengan perjalanan kelima anak ini. ^^

    ReplyDelete
  2. nama : Afifah Khoiriyah
    Twitter :@Afifah_1412
    domisili : Yogyakarta

    Wah seperti biasa penilaian kakak membuat pembaca ingin membaca novelnya dan aku berterima kasih. Aku salah satu orang yang suka novel berlatar Jepang dan berharap novel ini menambah wawasanku tentang negeri itu. Sebenarnya aku tidak terlalu suka dg tema loverfriend tetapi bukan berarti benci atau anti. Namun, karena kakak bilamg endingnya bahagia, aku tak terlalu mempermasalahkan
    Aku suka kata2 kakak yg ini
    "Kotoha menanti Shinji dan Shun menemani Kotoha menanti Shinji."
    Mungkin, aku yg baper, tapi kata2 ini sebenarnya sudah mewakili awal sebuah kisah. Aku sangat berharap bisa baca buku.

    ReplyDelete
  3. Sama-sama, Mas Andry! Suka sama cerita kelima orang ini, ehehe. Ditunggu karya selanjutnya, Mas. ❀

    ReplyDelete
  4. Nama; Nina
    Ig ; aquaniin
    Domisili; Pasuruan- Jawa Timur
    .
    .
    Pengen baca cerita ini. Aku suka literatur Jepang atau cerita yg berlatar belakang negeri Sakura itu. Cerita Jepang lebih ngena buatku drpd k-iyagi. Apalagi yg nulis ini karyanya pernah diterbitin Haru Grup. Jadi makin penasaran :)

    ReplyDelete
  5. Menurutku review ini sedikit (hanya sedikit banget sebenarnya) too much, dalam arti menyerempet spolier pada pemaparan "Alasan Shun tidak melepas Kotoha selama ini bukan hanya karena perasaannya semata. Shun punya keterikatan dengan Shinji, sedalam keterikatan Kotoha dengan Shinji." Karena dari kalimat itu aku mulai bisa mereka-reka apa sebenarnya keterikatan itu, walaupun mungkin tebakanku berbeda dengan cerita ini, hehehee, itu pendapatku saja ya...

    Tapi seperti biasa review Wardah selalu menarik, membuka lebih jauh dan mengulik cerita sebuah novel dari sisi yang berbeda, bikin referensi untuk review menjadi lebih beragam.


    Nama: Aulia
    Domisili: Serang
    Twitter: @nunaalia
    IG: @nunaalia

    ReplyDelete
  6. Sebenarnya itu nggak spoiler sih, di blurb juga diceritakan ttg hubungan tiga sahabat ini. Cuma blurb lebih menonjolkan kalau Shun di-friendzone Kotoha. Padahal sebelum ada perasaan di antara mereka, Shun, Kotoha, dan Shinji adalah sahabat akrab. Eh ya begitulah intinya saya mau bilang Shun juga akrab sama Shinji ^^;

    Thank you! Dan thank you atas masukannya juga.

    ReplyDelete
  7. Nama : Sandra.
    Domisili : Kab. Tulungagung, Jatim.
    IG : @sandra.bianca

    Terima kasih, Kak, sudah berkenan menulis review yg bikin saya tambah ngiler pengen punya novel ini.
    .
    Saya sudah beberapa kali ngeliat novel ini berseliweran di IG. Pertama kali poin yg bikin saya klik adalah judulnya, A Thing Called Us, sounds something bagi saya. Tapi setelah baca review di blog ini, saya bilang kalau harus punya novel ini. Kenapa? First, saya langsung tertarik dg alur ceritanya. Second, I love Japan! So, novel ini wajib punya kayaknya.

    ReplyDelete
  8. Heni Susanti14/10/17 18:31

    Nama : Heni Susanti
    Domisili : Pati - Jawa Tengah

    Friendzone!!! Tema yang tidak pernah membuatku bosan. Favorit sepanjang masa.

    "Dia tidak ingin mengatakan tidak, tidak ingin melarang Shun mencintai dirinya, karena dia… karena dia perlu merasa dicintai, diterima, dan diperhatikan."

    Dan aku paham bagaimana perasaan Kotoha. Mungkin dia terkesan jahat dan egois pada Shun, tapi dibalik itu dia pasti sering merasa bersalah namun tidak bisa memungkiri perasaannya pada Shinji.

    Terima kasih untuk review yang sukses membuatku baper.

    ReplyDelete
  9. Nama: Hanifa
    Domisili: Jakarta
    Ig: @shanifiction

    Sejak awal baca blurbnya, udah baper duluan. Terus abis baca reviewnya bikin tambah baper dan penasaran!
    Duh, apalagi temanya friendzone. Uhuk.

    "Sangat direkomendasikan bagi kamu yang suka kisah persahabatan tapi mengharapkan akhir yang membahagiakan dan memuaskan. Juga bagi kamu yang masih terjebak dengan masa lalu. Siapa tahu kisah Shun dan Kotoha bisa membantumu untuk melangkah."

    Berarti cocok bamget yang buat aku yang masih terjebak dengan masa lalu. Eh kok curhat.

    Thanks atas review dan kesempatannya! ❀❀

    ReplyDelete
  10. Muhammad Ridwan Fatullah14/10/17 19:15

    Nama : Muhammad Ridwan Fatulloh
    IG : m_ridwan_fath
    Domisili : Kab. Probolinggo Jawa Timur

    Saya sangat suka dengan novel percintaan antara sahabat, apalagi cinta segitiga. Bahkan di novel ini ada nuansa Jepangnya. Jadi tambah penasaran pengen cepat-cepat baca.

    ReplyDelete
  11. Nama: Hanifa
    Domisili: Jakarta
    Ig: @shanifiction

    Sejak awal baca blurbnya, udah baper duluan. Terus abis baca reviewnya bikin tambah baper dan penasaran!
    Duh, apalagi temanya friendzone. Uhuk.

    β€œSangat direkomendasikan bagi kamu yang suka kisah persahabatan tapi mengharapkan akhir yang membahagiakan dan memuaskan. Juga bagi kamu yang masih terjebak dengan masa lalu. Siapa tahu kisah Shun dan Kotoha bisa membantumu untuk melangkah.”

    Berarti cocok bamget yang buat aku yang masih terjebak dengan masa lalu. Eh kok curhat.

    Thanks atas review dan kesempatannya! ❀❀

    ReplyDelete
  12. Nama : Briandena Silvania Sestiani
    Domisili : Balikpapan, Kaltim
    Twitter : @denasilss

    Review ini tidak terlalu panjang, menurut saya. Pas, sesuai takaran. Walaupun ada kesalahan penulisan tokoh, seperti Shinji yang ditulis Shiji. Review yang dibuat seperti magnet, membuat pembaca tertarik untuk membaca review hingga habis, dan tertarik untuk mempunyai novelnya dan membacanya untuk menuntaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala setelah membaca review. Benar, review ini tidak mengandung spoiler, justru mengundang ribuan tanya yang membuat pembaca penasaran dengan isi novelnya. Mantap!

    ReplyDelete
  13. Rimadian Ulfa Yusfia14/10/17 23:59

    Nama: Rimadian Ulfa Yusfia
    Domisili: Cakung, Jakarta Timur
    Twitter: @AdinRim

    Wah, belum pernah baca novel lokal bernuansa neg. lain, termasuk jepang (maksudnya yg tokoh2nya pun orang lokal dari negara itu). Jadi penasaran, soalnya kata kakak novel ini jepang sekali, tapi kok tanpa embel-embel merek jepang plus bahasa jepang? Hehe pengin tahu lebih banyak tapi kan review ini emang no spoiler. Oh iya, soal gaya penulisannya, setuju bgt sama kata kakak tentang percakapannya yang nggak panjang lebar, bahkan kadang jadi nggak jelas siapa yang ngomong ini sama itu. Persis kayak novel I Want to Eat Your Pancreas, tapi malah asyik, tahu.. Jadi bacanya mesti konsentrasi banget, nggak boleh diganggu, hehe.

    ReplyDelete
  14. Rizqi Muthia15/10/17 00:14

    Nama : Rizqi Muthia
    Twitter : @rizqimuthia1
    Domisili: Bandung

    Lagi lagi tertarik untuk membaca buku karena telah membaca review di blog .
    Saya tertarik untuk membaca novel ini karena latarnya yang merupakan negara impian yang ingin saya kunjungi. Semoga kali ini saya bisa menang dalam giveaway 😊

    ReplyDelete
  15. Fitri Laily15/10/17 03:36

    Memang begitu ya, sahabat dekat yang di dalamnya cowok cewek, memang selalu ada yang saling menaruh rasa. Ada yang berbalas, ada yang gak bisa mengungkapkan, rumit sih. takutnya kalau diungkapin, suasana persahabatan malah jadi berubah nggak seseru seperti dulu. Tapi kalau nggak diungkapin bikin nyesek juga.

    Nama : Fitri Laily
    Domisili : Medan
    Twitter : @fitt_rilaily

    ReplyDelete
  16. Elsita F. Mokodompit15/10/17 09:42

    Elsita
    Twitter & IG @sitasiska95
    Morowali - Sulawesi Tengah

    Reviewnya membuat penasaran!!!!!! Aku adalah penyuka produk Jepang mulai dari manga hingga anime. Memang, novel Jepang yang aku baca belum banyak dan mungkin baru berbatas pada kisah detektif tapi kisah cinta berlatar Jepang juga aku suka. Beberapa kali aku baca LN Jepang, alurnya memang lambat, tapi lambat yang mengasyikkan atau menegangkan bukan melelahkan.

    Tema Friendzone. Dalam beberapa cerita anime Jepang entah yang emang shoujou hingga action, tema ini memang banyak diselipkan. Dan jujur saja, aku selalu gregetan tiap baca kisah cinta yang dialami seseorang pada sahabatnya sendiri. Ibaratnya tuh kayak 'mati segan hidup pun tak mau'. Penginnya ngungkapin tapi nggak mau juga takut hubungan selanjutnya jadi canggung. Tapi, berdasarkan review di atas yang bilang kalau Kotoha tau perasaan Shun tapi cuek kayak bebek, biar baru baca reviewnya kok kesel, ya? Haha. Kesanku terhadap Kotoha dia egois, sih.Sementara Shun jadi cowok terlalu baik hati. Tapi, di atas itu semua,aku penasaran banget dengan Shinji. Dia kemana? Ada kemungkinan balik, nggak? Karena kondisi kembali dan tidaknya dia akan menjadi jawaban atas hari panjang penantian Kotoha dan Shun.

    ReplyDelete
  17. Nama : Dee
    Domisili : Tegal
    Ig : @bookdear_

    Reviewnya bikin saya pengin segera baca novel ini kak. Sebenarnya semenjak Kak Andry memberikan kode-kode tentang novel ini (#MenantiAThingCalledUs) sudah penasaran sama novelnya. Dan akhir-akhir ini melihat novel ini bersliweran di Instagram yang membuat saya ingin memilikinya. Pas baca review kakak, jadi tambah penasaran sama ceritanya 😊. Semoga bisa baca novel ini segera πŸ™.

    ReplyDelete
  18. Melyana Octavia15/10/17 12:02

    Nama: Melyana Octavia
    IG:Byuhyun_
    Review ini bikin penasaran bangett. Penasaran bagaimana kelanjutan hubungan friendzone diantara Kotoha,Shuji dan Shun. Dan bagaimana nasib Shun selama menemani Kotoha menanti Shuji. Aku jadi pengen baca karya kak Andry yang ini. Sebelumnya aku sudah beberapa kali baca karya Kak Andry dan aku adalah fans novelnya kak Andry. Karya kak Andry pasti bagus-bagus dan aku suka dengan penggambaran Jepangnya,kayak nyata. Dan aku berharap bisa baca novel ini.

    ReplyDelete
  19. Nama : Alifyah
    Domisili : Jayapura, Papua
    IG/Twitter : @alfyh9

    Reviewnya bagus banget kak~
    Benar-benar mengunggah rasa penasaran saya untuk segera membacanya.
    Saya pribadi suka dengan cara kakak yang secara bertahap mengulas buku ATCU karya Kak Andry Setiawan ini.
    Ini terlihat dari penjelasan satu persatu karakter yang ada di dalam ATCU.
    Kebanyakan reviewer tidak melihat karakter mana yang terlebih dahulu muncul dalam sebuah buku.
    Jadi kerasa banget penggambaran buku ATCU ini, apalagi bahasanya tidak bertele-tele sehingga mudah untuk dimengerti.
    Hum~ selanjutnya saya akan menjelaskan beberapa alasan mengapa saya sangat menginginkan buku ATCU ini setelah membaca review dari kakak.
    Pertama, saya penasaran dengan maksud kakak bahwa ATCU tidak seperti novel friendzone pada umumnya.
    Kedua, saya ingin melihat seberapa besar peran Aki dan Hayato yang notabene adalah peran pendukung di ATCU.
    Ketiga, koleksi novel saya semuanya adalah terjemahan dari luar yang diterbitkan oleh Penerbit Haru (Pecinta Haru, hehe). Jadi, saya begitu excited untuk membaca novel yang diterbitkan juga oleh Penerbit Haru tapi penulisnya berasal dari negeri sendiri.
    Yap, yap..
    Jadi, inilah komentar saya tentang review ATCU dari kakak.
    Semoga komentar ini jadi "Lucky Comment" hehe.. 😊

    ReplyDelete
  20. Nama: vannesa
    Ig: vannesaasr

    ReplyDelete
  21. Nama: vannesa
    Ig: vannesaasr
    Domisli: sumatera utara, binjai

    ReplyDelete
  22. Nama : RirinKGS
    IG/Twitter: RirinKGS
    Domisili : Kaltim

    Terima Kasih buat reviewnya,ka. Aku jadi penasaran kisah mereka bertiga. FRIENDZONE, topik yang sdah umum tapi jika di ramu dengan baik maka hasilnya akan baik.

    Menurutku review ka Wardah berhasil membuat calon pembaca penasaran dengan buku yang telah di baca. Aku suka dengan gaya bahasa review ka Wardah, no spoiler. Terus memberikan semangat membaca dan mereview yaa, Ka. Successs !
    Oke, aku share GA ini yaa, ka. Biar kesempatan menangku lebih :D

    ReplyDelete
  23. Entah mengapa premisnya langsung mengingatkan saya dengan novel 'Ai" karya Winna Efendi. Jujur saya kurang suka dengan ending novel tsb, rasanya kurang puas gimana gitu,,,, jadi gak sabar ingin baca A Thing Called Us yang kata kakak punya akhir yang membahagiakan dan memuaskan [pecinta tema persahabatan, nuansa jejepangan dan happy ending]. *^_^*

    ReplyDelete
  24. Nama: Desita Wahyuningtias
    Domisili: Surakarta
    Twitter: @desitaw97

    ReplyDelete
  25. Nama: Fembi Rekrisna Grandea Putra
    Domisili: Karanganyar, Jawa Tengah
    Akun Twitter: @fembi_rekrisna

    ReplyDelete
  26. Lagi-lagi novel yang memiliki sudut pandang orang ketiga yang berubah-ubah. Saya jatuh cinta dengan buku-buku yang seperti ini. Apalagi dengan cita rasa Jepang, semakin memaksimalkan keinginan saya untuk membacanya.

    ReplyDelete
  27. Nama: Ken
    Twitter: orion____
    Domisili: Tulungagung, Jawa Timur

    Halo, halo~
    Akhirnya saya datang :)
    Saya bukan penggemar romance sih. Tapi kok sepertinya respon buku ini bagus, bikin saya ingin baca juga. Dan latarnya Jepang, which is I like, jadi saya mencoba peruntungan. Bismillah~ ^^

    Komentar untuk review di atas?
    Duh, Wardah mau minta saya komen apa lagi dah? Udah bagus begitu^^
    Saya suka gaya menulis reviewnya Wardah sih, baik di IG maupun di blog. "Wardah sekali" gitu lho^^ Bahasannya pun detil. Untuk review di atas juga, dikasih part masing-masing, mulai dari sinopsis sampai settingnya lengkap.

    Dan menurut saya, nggak perlu khawatir panjang. Selama review nya memang menjelaskan perasaan Wardah pada bukunya dan bebas spoiler seperti yang selama ini Wardah lakukan, untuk saya pribadi sih tetep oke.

    Gitu ya, Wardah^^ Intinya, untuk saya, review ini cukup membantu saya memiliki pandangan terhadap "A Thing Called Us". Terima kasih lho, kesempatan giveaway nya^^

    Yosh~ semangat dan sukses selalu^^

    ReplyDelete
  28. Hera Ardyanti .. wish me luck!

    ReplyDelete
  29. Rahma dian17/10/17 18:33

    Nama: Rahma
    Akun twitter: @dradikta
    Domisili: Kediri jawa timur
    Novel ini bakal bikin baper. Friendszone dan romance kuat banget dan tak dipaksakan. Sepertinya bakalan betah baca nih novel.semoga beruntung.amin

    ReplyDelete
  30. Insan Gumelar Ciptaning Gusti17/10/17 19:07

    Nama: Insan Gumelar CG
    Domisili: Surakarta
    Twitter: @san_fairydevil
    IG: @callmeinsan

    Aku makin penasaran. Aku udah dibuat penasaran dengan beberapa review yang aku baca. Enggak tau kenapa aku malah penasaran sama si Hayato ketimbang Shun. Aku suka sama cara kakak nulis penjelasan. Makin bikin penasaran kak. Oiya, fyi aja sih, fabula-nya mirip banget sama kisahku: deketβ€”ditinggal beberapa tahunβ€”tanpa kabar tapi masih 'berhubungan'β€”menungguβ€”membuat keputusan. Jadi tambah pingin.

    P.S pilih aku dong kak, kali aja jadi pencerahan buat masalahku. Hehehe πŸ˜…πŸ˜…

    ReplyDelete
  31. Nama : Melia
    IG : meliaharyono
    Domisili : Solo, Jawa Tengah

    Untuk review nya menurut saya asyik bacanya selain gak ada spoiler dan bikin aku yang udah penasaran sm ni buku jadi nambah penasaran.
    Review Wardah juga sistematis enak dibacanya.
    Yang Wardah review juga gak hanya soal isi ceritanya, tapi juga tentang how the story going in slow path dan rasa ceritanya;( ada rasa menyesakkan ).
    Sedikit cerita.... awal lihat A Thing Called Us ini aku tertarik sama cover dan judulnya,udah berkali dilirik pas sliweran di IG...covernya en judulnya apik..:)
    thanks Wardah buat giveawaynya...:)

    ReplyDelete
  32. Vivin | Batam
    IG : @dhirviepages

    Cover bukunya sudah sangat buat penasaran. πŸ˜„ Apalagi ditambah review Wardah. Sudah pasti ini buku wajib masuk daftar bacaan. 😍
    Jujur, reviewnya buat aku penasaran. πŸ˜…πŸ˜†

    ReplyDelete
  33. Resa - Ncha18/10/17 16:08

    Review yang bikin deg degan bacanya karena takut kena spoiler .. hihi..
    Ternyata baca review ini, sukses bikin penasaran sama bukunya. I love Japan! <3
    Pengen buktiin review Wardah yang "Novel ini ditulis oleh penulis lokal, tetapi bukunya sangat Jepang. Bukan, bukan sekadar dari nama karakternya, tapi juga dari hal-hal lain." . Yupp, selalu tergila-gila dengan sensasi membaca buku yang bisa bikin imajinasi melayang ke negara lain . hihi..
    Actually aku punya perasaan yang bisa dibilang 'aneh' kalau baca cerita tentang 3 orang tokoh utama. Terkadang ending yang aku inginkan, itu ga sejalan dengan penulis.. padahal kebanyakan orang juga puas dengan ending yang penulis buat. Hahaa.. tapi aku suka punya sudut pandang seperti ini.. (aku melihat dari sisi yang berbeda, kadang suka bikin tambah baper. haha)
    Aku harap aku bisa baca novel ini :)
    Nama : Resa Mulyawati
    Ig : resareisa , Twitter : resa_reisa
    Domisili : Bogor

    ReplyDelete
  34. Andi Dwi Prasetyo18/10/17 16:29

    Nama : Andi Dwi Prasetyo
    Ig : @ahnnyeo
    Domisili : Kab. KEDIRI - JATIM

    WOW, ini novel tentang friendzone. Novel yang selalu bakal bikin kiya baper dan nangia sesenggukan. Ditambah berlatar Jepang!!
    Gak sabar pingin baca.
    Semoga aja dapat. AMIN

    ReplyDelete
  35. Nama: Yessie L. Rismar
    IG: @yessielrismar
    Domisili: Cimahi

    Seperti biasa, saya selalu suka sama ulasan Kak Wardah. Jujur saja, setiap review Kakak di IG, pasti saya baca dan saya hampir selalu memutuskan beli atau nggak berkat ulasan Kakak, hehe.
    Awalnya saya nggak begitu tertarik dengan novel ini. Tapi pas Kakak posting di IG saya jadi semakin penasaran. Membaca ulasannya semakin membuat penasaran. Apalagi ternyata tema buku ini friendzone, hal yang saya suka. :D

    ReplyDelete
  36. Oh ya Kak, kalau saya sih nggak pernah takut baca ulasan. Mau spoiler atau nggak, nggak masalah, tetap saya baca. Karena seperti nonton film, saya ingin menikmati proses ceritanya, bukan cuma awal dan akhir. Lagian menurut saya ulasan Kakak nggak berbau spoiler kok. ;)

    ReplyDelete
  37. @HamdatunNupus19/10/17 01:20

    Sebenernya pola hubungan macam Shun-Kotoha-Shinji udah banyak diadaptasi novel-novel remaja laiinnya, tapi tetep ajah ulasan review yang dibuat kak wardah selalu bikin penasaran. aku malah penasaran sama karakter Aki, karakter gadis periang macam ini yang biasanya selalu jadi moodbooster pas lagi baca...arggh gak sabar megang novelnya :D

    Nama : Hamdatun Nupus
    Akun Twitter : @HamdatunNupus
    Link Share : https://twitter.com/HamdatunNupus/status/920609722255867905
    Domisili : Depok, Jawabarat

    ReplyDelete
  38. Nama: Rina Fitri
    Twitter: @Rinafiitri
    Link Share:
    https://twitter.com/Rinafiitri/status/920919766482563072
    Domisili: Aceh

    Dan aku belum hafal nama-nama tokohnyaπŸ˜‘. Aku sama sekali belum familier dengan hal-hal yang berbau Jepang. Tapi bukan berarti aku nggak tertarik dengan novel ini. Malah aku pengen banget baca, biar tau lebih banyak informasi tentang Jepang. Btw, yang muncul di pikiran aku saat ngebaca review novel ini yang ceritanya tentang cinta segitiga dan friendzone, aku jadi kebayang drama series "Cinta dan Rahasia" di salah satu stasiun TV loh. Dan emang masalahnya itu rumit banget, jadi aku yakin walaupun temanya terkesan klise tapi ceritanya pasti complicated. Semoga bisa berjodoh dengan novel iniπŸ™

    ReplyDelete
  39. Gabriella Halim19/10/17 23:05

    Gabriella Halim
    IG : gabygabyy_
    Domisili : Surabaya

    Dari awal, aku emang udah ngincer novel iniπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ tapi apa daya, lagi nggak ada dana.

    Dan novel ini emang udah menarik perhatian. Setting Jepangnya menarik bangettπŸ˜†πŸ˜† habis baca review ka wardah, aku makin kepengeenn😟😟

    ReplyDelete
  40. Nama: Mega
    Domisili: Cikarang Utara, Bekasi.
    Instagram: @mmmmegasrakkkk
    .
    Habis baca review yang di atas tadi, jadi penasaran. Apalagi pas ada kata Friendzone tadi terus latarnya Jepang juga ya? Saya suka Jepang meski hanya bisa lihat di tv.
    .
    Semoga dapat. Aminnn. Sekian dan terimakasih.

    ReplyDelete
  41. Nama : Muhsinah
    Ig : @Mhsnh.h
    Domisili : Martapura, KalSel

    ReplyDelete
  42. Nur istiqamah20/10/17 01:00

    Nama : nur istiqamah
    Domisili : Makassar, Sul-Sel
    Ig : mad.maddye
    Pertama, reviewnya sangat menarikkk!!
    Semakin menggugah perasaan untuk segera membaca novel ini.
    Judulnya pun sangat tersirat. Huh!
    Dan aaaakk, ini tentang friendzone. Rumit.
    Saya ingin tahu bagaimana tokohnya menghadapi masalah yg sebenarnya banyak terjadi tapi sulit untuk dideskripsikan.
    Dan settingnya di Jepang, Iloveit!!
    Wish me luck 😍

    ReplyDelete
  43. Halo, Kak.
    Aku ikutan yaaa :D

    Twitter: @sapta_resita
    IG: @septandbooks

    Untuk reviewnya, aku bisa bilang ini pembahasannya bagus dan yang paling nggak spoiler :D Kutipan-kutipan yang ada di review ini juga membantu buat nambah minat untuk baca buku ini :))

    ReplyDelete
  44. Wa ode amsha20/10/17 16:49

    Nama: wa ode amsha novia rizki
    Twitter @waodeamsha
    Ig @riezkhie
    Domisili baubau Sulawesi tenggara
    Klo menurut aku review kakak Bagus ngak spoiler jadi membuat kita penasaran untuk membaca buku itu yaa klo minimal tdk dapat novelny hehehe padahala ngarep nih, sy akan membelinya kak krn dr reviewnya keren ceritan, unik. Kadang aku males klo ad review yg spoiler akhirny kurang greget bacany to novel kaka tidak. Sukses selalu untuk review novel berikutnya ya kak, aku baru tau ad GA ini jd telat deh koment nya heheh

    ReplyDelete
  45. Selalu deh sahabat jadi cinta. Shun, Kotoha, dan Shinji tak akan bisa bertahan dengan prinsip persahabatan murni, pasti benih2 cinta itu muncul. Baca reviewnya jadi penasaran lahap kisah cinta remaja negeri sakura deh. Yang mengganjal...percakapan gaya jepang itu maksudnya gimana yah? Maaf saya kurang paham. Mungkin bila diberi contoh cuplikannya akan lebih bagus.

    Artha
    Sidoarjo
    Twitter @artha_amalia
    IG @artha.amalia

    😘

    ReplyDelete
  46. Dari judulnya, sebenernya nggak ketebak tentang apa, yang jelas tentang romance, tapi
    ketika membaca sinopsisnya terdengar klise yaitu tentang persahabatan tiga orang, laki-laki dua orang dan perempuan satu orang, dan saling friendzone.
    Membaca review singkat tentang novel ini, jadi tambah penasaran, apakah yang membuat tertahan untuk tetap stay dalam area friendzone? Hal-hal masa lalu apakah dan kerumitan apa yang membuat mereka seperti itu? Kehadiran tokoh Aki rasanya membuat cerita lebih menarik, tidak melulu fokus pada tiga orang tokoh utama ini.
    Overall, aku suka reviewnya dan berharap bisa baca buku ini secepatnya (semoga menang giveaway)

    Nama: Rahma
    Domisili: Gorontalo
    Instagram: @ra_ra_rakhma_ma_ma

    ReplyDelete
  47. Nama: AA. Muizz
    Domisili: Semarang, Jateng
    Twitter: @aa_muizz
    IG: @_cintabuku

    Pengin banget baca ATCU karena penulisnya cowok. Penulis lokal grup Haru yang cowok kayaknya baru Mas Andry kan ya? Dan lagi, Mas Andry ini jago nulis novel sendu. Ini salah satu favorit saya. Kedua, setting Jepang selalu membuat terpikat, karena saya penikmat J-Lit-nya Haru. Dan... pengin ngerti friendzone-nya orang Jepang. Hehehe.

    ReplyDelete
  48. shespicaforest20/10/17 22:08

    Nama: Diah P
    Domisili: Bekasi
    Twitter: @She_Spica

    Kesan saya baca review buku ini adalah: WOW! Beneran nih buku penulisnya lokal? Kirain terjemahan 😢😢 Gak nyangka sih ya, gegara penilaian kakak atas kerennya nih buku jadi bikin penasaran sayaπŸ˜…
    Seneeeng pas baca review kl settingnya Jepang. Secara saya emang suka banget dorama2 Jepang dan anime2ny juga. Jepang juga jadi negara kedua, setelah Mekkah, yg pingin banget saya kunjungi.
    Kadang heran sama reviewer, bisa aja sangat teliti menunjukkan kekurangan dan kelebihan buku secara garis besar. Secara saya juga baru belajar jadi reviewer. Jadi, bava review orang2 lain yg keren tuh pembelajaran banget buat saya. Good job, kak 😊😊

    ReplyDelete
  49. Nama : Pida Alandrian
    Domisili : Aceh
    IG : @pidaalandrian
    Twitter : @PidaAlandrian92

    ReplyDelete
  50. novel lokal bernuansa jepang. penggambaran yg cukup jelas meski ada bbrp bagian tersirat mengenai novel ini membuat saya tertarik.. review kak Wardah bikin aku penasaran. apalagi dg dijelaskan juga poin-poin utama dlm buku ini.

    Nama: Rizki Fitriani
    Domisili: Sidoarjo
    Twitter: @Kikii_Rye
    IG: @keeptrianif

    ReplyDelete
  51. Fitra Aulianty21/10/17 03:17

    Entah kenapa pas baca reviewnya aku ngerasa sesak. Orang-orang yg terikat pada masa lalu, dan terus menunggu. Untuk alasan keterikatan bikin mikir kenapa bisa ada masa lalu yg rumit di antara mereka? Dan pas kak Wardah bilang novel ini rasa Jepang, itu gak meragukan lagi. Pernah baca Sayap-Sayap Kecil dan cara membangun emosi karakter, alur sampai perih-perihnya yg gak terduga mirip novel Jepang. Jadi penasaran sama novelnya Koko Andry yg beneran berlatar Jepang.

    Nama: Fitra Aulianty
    Domisili: Pekanbaru
    Twitter: @fira_yoopies

    ReplyDelete
  52. Nama: Eni Lestari
    Domisili: Malang
    Twitter: @dust_pain

    jujur, aku naksir sama novel ini karena cita rasa Jepang-nya. aku emang suka novel yang berlatar Jepang, soalnya Jepang itu negeri fav-ku banget. apalagi ini temanya tentang friendzone. alamak, bisa kebayang ngenesnya pas baca nanti. kira2 perlu sedia tisyu gak ya? hahaha πŸ˜‚πŸ˜‚

    ReplyDelete
  53. Lynn Melody21/10/17 05:59

    Nama: Lenny
    Domisili: Tapin, kalsel
    Twitter: @justlynn23

    Tema friendzone aku suka banget. Wah ternyata novel ini di tulis oleh penulis lokal, tetapi nuansa jepangnya kental banget ya. Membaca review di atas membuatku semakin penasaran ingin baca novel ini. Shinji pergi kenapa ya? Aku penasaran deh, apa jangan2 dia pergi karena ingin Shun dan Kotoha bersatu.

    Reviewnya nggak panjang kok kak, aku malah suka banget. Dan sukses bikin aku penasaran dan ingin baca novel ini juga.

    ReplyDelete
  54. Thank you! Semoga ke depannya bisa semakin meminimalisir saltik ya, ehehe

    ReplyDelete
  55. Aww, makasih banyak Kak Ken :*

    Komentar ini bikin saya berbunga-bunga eheheheh

    ReplyDelete
  56. Terima kasih banyak! Semoga bisa menulis review semakin baik dan semoga berjodoh dengan A Thing Called Us!

    ReplyDelete
  57. Wah kita samaan dong! Saya juga nggak terlalu masalah sama spoiler. Yah kecuali spoiler novel misteri detektif gitu.

    ReplyDelete
  58. […] Romance: A Thing Called Us – Andry Setiawan. Glaze – Windry Ramadhina. Aftertaste – Sefryana Khairil. Then & Now – Arleen […]

    ReplyDelete