[Review] Scars and Other Beautiful Things - Winna Efendi
Gimana rasanya kalau hidupmu berubah cuma karena kejadian satu malam yang bahkan nggak kamu ingat?
Hidup Harper berubah sejak malam dia tidak sadarkan diri ditemukan tergeletak di tong sampah. Harper tidak ingat dengan jelas apa yang terjadi, yang jelas hidupnya tak sama lagi dan mungkin mati terasa lebih baik. Karena ke mana pun dia melangkah, semua orang tahu foto separuh bugilnya yang tersebar malam itu. Semua orang tahu bahwa Harper diperkosa.
Korban Kekerasan Seksual
Dari blurb kita semua sepertinya sudah tahu bahwa buku ini akan mengangkat kisah korban kekerasaan seksual. Lewat Harper, kita diajak menyelami kehidupan yang berubah begitu banyak karena satu kejadian. Pembaca akan menyaksikan Harper yang anggota debat dan murid berprestasi mulai berubah menjadi Harper yang antisosial. Pembaca juga akan menyaksikan Harper yang berjuang mengatasi mimpi-mimpi buruknya.
"Karena pada akhirnya, satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri hanyalah berdamai dengan apa yang terjadi dan melanjutkan hidup." (halaman 218)
Sepanjang membaca buku ini, aku bersyukur banget Harper punya keluarga, teman, dan pacar yang sangat suportif. Tentu saja nggak semuanya penuh bunga dan pelangi. Karena trauma Harper jelas bukan hal yang mudah dilupakan. Aku nggak bisa bilang paham perasaan Harper, tapi aku juga pernah mengalami pelecehan seksual, jadi ya, aku cukup paham perasaan jijik yang dirasakan Harper pada dirinya. Rasanya pengen peluk Harper karena aku nggak tahu harus ngapain ketika dia merasa hancur.
Aku salut banget dengan penulis. Karena aku merasa Harper karakter yang hidup. Dia bukan cuma tokoh 2D, tapi seperti benar-benar korban perkosaan yang berkisah ke pembaca. Termasuk soal stigma sosial soal korban pelecehan seksual yang victim blaming dan bobroknya keadilan.
Aku suka banget cara Winna Efendi mengisahkan Harper yang perlahan berusaha mengatasi traumanya. Nggak instan, dan dia jelas kehilangan banyak hal dalam prosesnya. Tapi justru itu yang bikin kisah Harper believeable.
"Buatku, bekas lika bukan sesuatu yang buruk. Mereka jadi bukti bahwa hal-hal buruk terjadi, tapi kita berhasil melakukannya." (halaman 105)
Novel yang sangat bagus dalam mengangkat kisah korban kekerasan seksual. Komplit banget yang dibahas.
Tentang Persahabatan, Cinta, dan Keluarga
Seperti yang aku tulis di atas, aku bersyukur banget Harper nggak sendirian. Harper punya sahabat yang berusaha hadir untuknya, apalagi di hari pertama Harper memutuskan kembali ke sekolah. Rachel namanya. Mereka telah bersama sejak kecil dan dua sejoli andalan di tim debat. Dan aku suka bagaimana kejadian ini mengubah banyak hal dalam hubungan mereka. Rasanya relateable banget.
Harper juga punya pacar yang super perhatian, Adam. Mereka bertetangga dan mengenal sejak kecil juga. Dia sweet, penuh perhatian, berdedikasi, dan baik. Di beberapa sisi, aku merasa karakter Adam ini too good to be true. Kayaknya ini satu hal yang bikin aku susah naksir Adam. Menjelang konflik akhir pun aku pikir akan ada hal yang mencengangkan, tapi ini buku Winna Efendi dan seperti novel remaja karyanya yang lain, akhirnya tetap hangat.
"Kenapa kau lebih suka aku diam ketimbang berpendapat mengenai segalanya?"
"Karena itu berarti kita tak selalu memerlukan percakapan untuk menikmati keberadaan satu sama lain." (halaman 150)
Untungnya, kisah keluarga Harper ini nggak seindah Adam. Keluarga Harper pun punya masalah sendiri, terlebih malam penuh petaka itu bukan hanya mengubah hidup Harper, tapi juga hidup ayah dan adiknya.
Dengan gaya menulis yang khas Winna, pace cerita yang lambat, pilihan kata yang terasa lembut, dan detail-detail kecil, aku menikmati perjuangan Harper melalui traumanya. Lengkap dengann aspek keluarga yang selalu menimbulkan kehangatan, Scars and Other Beautiful Things merupakan kisah yang sangat wholesome.
Dan aku nggak nyangka akan disuguhi ending yang gitu, jadi kudos untuk penulis! Yang jelas aku lega banget sama akhir kisah Harper karena nggak bikin aku potek kayak buku-buku soal korban kekerasaan seksual lain.
Penutup
Satu hal yang aku sadari ketika menamatkan novel ini adalah sepertinya buku-buku harus mulai mencantumkan trigger warning (meski kalau itu twist cerita emang bisa bikin efek kejut berkurang, tapi maksudku ada hal-hal yang sangat sensitif buat beberapa pembaca jadi aku rasa hal ini perlu). Buku ini salah satunya.
Oya, aku baru tahu kalau buku ini terinspirasi dari kisah nyata, yaitu dari kisah Chanel Miller. Habis menamatkan, aku langsung cari tahu soal sumber inspirasi penulis dan kisahnya sukses bikin aku sedih dan terus juga lega. Semoga korban kekerasaan seksual lain bisa bangkit seperti Chanel Miller. Dan semoga kita bisa ambil bagian mengatasi masyarakat yang victim blaming.
Oya, buku ini udah tersedia di Gramedia DIgital. Aku pun baca di sana. Senang banget karena diunggahnya nggak begitu lama sejak PO. :D
Informasi Buku
Judul: Scars and Other Beautiful Things
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 296 halaman
0 comments